SELAMAT DATANG KAWANKU

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA DAN SEMOGA BERMANFAAT.

Minggu, 12 Juni 2011

Kerajaan Kahuripan

awal mula berdirinya kerajaan Kahuripan sebenarnya tidak lepas dari sejarah kerajaan Medang. dimana pada tahun 929-947 setelah Mpu Sindok menjadi raja di kerajaan Medang, ia mendirikan Dinasti Isyana. nama dinasti ini diambil dari nama gelarnya yaitu Sri Isyana Wikramadharmotunggadewa. dinasti menganut agama Hindu aliran Siwa.

menurut kisahnya, kerajaan Medang mengalami 2 kali perpindahan pusat pemerintahan. teori yang diutarakan oleh van Bammelen mengatakan bahwa sebab pemindahan kerajaan Medang dari jawa tengah ke jawa timur adalah akibat bencana alam letusan gunung Merapi yang meluluhlantakkan kerajaan Medang. kemudian lokasi kerajaan dipindah dari Mataram ke Tamwlang. beberapa tahun kemudian ibu kota kerajaan dipindah ke Watugaluh, saat ini menjadi kota Jombang. dari sinilah Mpu Sindok dianggap sebagai pendiri dinasti Isyana beragama Hindu. kemudian istana Watugaluh diserang oleh pasukan dari kerajaan Sriwijaya untuk membalaskan dendam lama. pada saat itu di istana sedang ada pesta, dan Dharmawangsa terbunuh pada penyerbuan itu. Airlangga besar dilingkungan istana Watugaluh berhasil melarikan diri ke hutan didampingi dengan pembantunya Mpu Narotama.

pada tahun 1009, Airlangga didesak rakyat sekitar untuk mendirikan kembali kerajaan Medang. amanah itu pun dilaksanakan Airlangga, mengingat ailangga adalah pemimpin yang bijaksana. kerajaan didirikan dengan ibukota Watan Mas disekitar gunung Penanggungan, yang sekarang berada di daerah Mojokerto-Pasuruan. pada tahun 1032, ibukota Watan Mas hancur setelah diserang oleh raja Wurawari, yaitu sekutu dari kerajaan Sriwijaya yang berasal dari Cepu. kemudian Airlangga mendirikan kembali kerajaan dengan nama Kahuripan, berada di daerah Sidoarjo saat ini. setelah itu, Airlangga menyusun strategi kembali untuk melakukan balasan. alhasil, Airlangga berhasil mengalahkan raja Wurawari. dan seiring keruntuhan Sriwijaya akibat invasi kerajaan dari India, kerajaan Kahuripan pun semakin berjaya dan dapat menakhlukkan kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa Timur saat itu. wilayahnya pun terus meluas dari Pasuruan hingga Madiun.

pada akhir pemerintahannya, Airlangga hendak menurunkan tahta kepada putrinya yang pertama yaitu Sanggramawijaya Tunggadewi. namun, putrinya lebih berfokus ingin menjadi seorang pertapa. kemudian adiknya yang bernama Mapanji Garasakan ingin mencoba mengambil alih kekuasaan. dengan demikian, pada November 1042 Airlangga membagi kerajaannya menjadi 2 untuk mencegah terjadinya perang saudara. yaitu kerajaan Kadiri yang berpusat di Daha dan kerajaan Jenggala yang berpusat dikota lama yakni Kahuripan. kerajaan Kadiri diserahkan kepada Sanggramawijaya Tunggadewi, sedangkan kerajaan Jenggala diserahkan kepada Mapanji Garasakan. setelah itu, Airlangga kembali ke hutan untuk menjadi pertapa hingga akhir hayatnya pada tahun 1049.